Friday, February 13, 2009

Surah 'Abasa Arab, Latin dan Terjemahannya

Surah 'Abasa Arab, Latin dan Terjemahannya - Surah 'Abasa termasuk kedalam golongan surat-surat Makkiyyah dan merupakan surat ke 80 dari kitab suci Al Qur-an yang terdiri atas 42 ayat. Surat ini diturunkan sesudah Surah An Najm dan dinamai dengan 'Abasa yang diambil dari ayat pertama surat ini.

 Surat ini diturunkan sesudah Surah An Najm dan dinamai dengan  Surah 'Abasa Arab, Latin dan Terjemahannya
Surah 'Abasa
Menurut riwayat (asal mula diturunkannya Surah 'Abasa), pada suatu ketika Rasulullah s.a.w. menerima dan berbicara dengan pemuka-pemuka Quraisy yang beliau harapkan agar mereka masuk Islam. Dalam pada itu datanglah Ibnu Ummi Maktum, seorang sahabat yang buta yang mengharap agar Rasulullah s.a.w. membacakan kepadanya ayat - ayat Al Quran yang telah diturunkan Allah. tetapi Rasulullah s.a.w. bermuka masam dan memalingkan muka dari Ibnu Ummi Maktum yang buta itu, lalu Allah menurunkan surat ini sebagai teguran atas sikap Rasulullah terhadap ibnu Ummi Maktum itu.

Pokok isi kandungan dalam Surah 'Abasa diantaranya ialah dalil-dalil tentang keesaan Allah, keadaan manusia pada hari kiamat, cercaan Allah kepada manusia yang tidak mensyukuri nikmatnya. Teks bacaan lafadz Surah 'Abasa Arab, Latin dan Terjemahannya berikut dibawah ini :

Surah 'Abasa
(Ia Bermuka Masam)
Surat Ke 80 : 42 Ayat

بِسۡمِ ٱللَّهِ ٱلرَّحۡمَٰنِ ٱلرَّحِيمِ

Bismillahirrahmaanirrahiim(i)
"Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang"

عَبَسَ وَتَوَلَّىٰٓ

'Abasa watawallaa
1. "Dia (Muhammad) bermuka masam dan berpaling,"

أَن جَآءَهُ ٱلۡأَعۡمَىٰ

An jaa-ahul a'maa
2. "karena telah datang seorang buta kepadanya [1554]."

وَمَا يُدۡرِيكَ لَعَلَّهُۥ يَزَّكَّىٰٓ

Wa maa yudriika la'allahuu yazzakkaa
3. "Tahukah kamu barangkali ia ingin membersihkan dirinya (dari dosa),"

أَوۡ يَذَّكَّرُ فَتَنفَعَهُ ٱلذِّكۡرَىٰٓ

Au yadz-dzakkaru fatanfa'ahudz-dzikraa
4. "atau dia (ingin) mendapatkan pengajaran, lalu pengajaran itu memberi manfaat kepadanya?"

أَمَّا مَنِ ٱسۡتَغۡنَىٰ

Ammaa maniistaghnaa
5. "Adapun orang yang merasa dirinya serba cukup [1555],"

فَأَنتَ لَهُۥ تَصَدَّىٰ

Fa-anta lahuu tashaddaa
6. "maka kamu melayaninya."

وَمَا عَلَيۡكَ أَلَّا يَزَّكَّىٰ

Wa maa 'alaika allaa yazzakkaa
7. "Padahal tidak ada (celaan) atasmu kalau dia tidak membersihkan diri (beriman)."

وَأَمَّا مَن جَآءَكَ يَسۡعَىٰ

Wa ammaa man jaa-aka yas'aa
8. "Dan adapun orang yang datang kepadamu dengan bersegera (untuk mendapatkan pengajaran),"

وَهُوَ يَخۡشَىٰ

Wa huwa yakhsyaa
9. "sedang ia takut kepada (Allah),"

فَأَنتَ عَنۡهُ تَلَهَّىٰ

Fa-anta 'anhu talahhaa
10. "maka kamu mengabaikannya."

كَلَّآ إِنَّهَا تَذۡكِرَةٌ

Kallaa innahaa tadzkirat(un)
11. "Sekali-kali jangan (demikian)! Sesungguhnya ajaran-ajaran Tuhan itu adalah suatu peringatan,"

فَمَن شَآءَ ذَكَرَهُۥ

Faman syaa-a dzakarah(u)
12. "maka barangsiapa yang menghendaki, tentulah ia memperhatikannya,"

فِي صُحُفٍ مُّكَرَّمَةٍ

Fii shuhufin mukarramat(in)
13. "di dalam kitab-kitab yang dimuliakan [1556],"

مَّرۡفُوعَةٍ مُّطَهَّرَةِۢ

Marfuu'atin muthahharat(in)
14. "yang ditinggikan lagi disucikan,"

بِأَيۡدِي سَفَرَةٍ

Bi-aidii safarat(in)
15. "di tangan para penulis (malaikat),"

كِرَامِۢ بَرَرَةٍ

Kiraamin bararat(in)
16. "yang mulia lagi berbakti."

قُتِلَ ٱلۡإِنسَٰنُ مَآ أَكۡفَرَهُۥ

Qutilal insaanu maa akfarah(u)
17. "Binasalah manusia; alangkah amat sangat kekafirannya?"

مِنۡ أَيِّ شَيۡءٍ خَلَقَهُۥ

Min ayyi syai-in khalaqah(u)
18. "Dari apakah Allah menciptakannya?"

مِن نُّطۡفَةٍ خَلَقَهُۥ فَقَدَّرَهُۥ

Min nuthfatin khalaqahu faqaddarah(u)
19. "Dari setetes mani, Allah menciptakannya lalu menentukannya [1557]."

ثُمَّ ٱلسَّبِيلَ يَسَّرَهُۥ
Tsummassabiila yassarah(u)
20. "Kemudian Dia memudahkan jalannya[1558],"

ثُمَّ أَمَاتَهُۥ فَأَقۡبَرَهُۥ

Tsumma amaatahu fa-aqbarah(u)
21. "kemudian Dia mematikannya dan memasukkannya ke dalam kubur,"

ثُمَّ إِذَا شَآءَ أَنشَرَهُۥ

Tsumma idzaa syaa-a ansyarah(u)
22. "kemudian bila Dia menghendaki, Dia membangkitkannya kembali."

كَلَّا لَمَّا يَقۡضِ مَآ أَمَرَهُۥ

Kallaa lammaa yaqdhi maa amarah(u)
23. "Sekali-kali jangan; manusia itu belum melaksanakan apa yang diperintahkan Allah kepadanya,"

فَلۡيَنظُرِ ٱلۡإِنسَٰنُ إِلَىٰ طَعَامِهِۦٓ

Falyanzhuril insaanu ilaa tha'aamih(i)
24. "maka hendaklah manusia itu memperhatikan makanannya."

أَنَّا صَبَبۡنَا ٱلۡمَآءَ صَبّٗا

Annaa shababnaal maa-a shabbaa(n)
25. "Sesungguhnya Kami benar-benar telah mencurahkan air (dari langit),"

ثُمَّ شَقَقۡنَا ٱلۡأَرۡضَ شَقّٗا
Tsumma syaqaqnaal ardha syaqqaa(n)
26. "kemudian Kami belah bumi dengan sebaik-baiknya,"

فَأَنۢبَتۡنَا فِيهَا حَبّٗا

Fa-anbatnaa fiihaa habb(an)
27. "lalu Kami tumbuhkan biji-bijian di bumi itu,"

وَعِنَبٗا وَقَضۡبٗا

Wa 'inaban waqadhbaa(n)
28. "anggur dan sayur-sayuran,"

وَزَيۡتُونٗا وَنَخۡلٗا
Wa zaituunan wanakhlaa(n)
29. "zaitun dan kurma,"

وَحَدَآئِقَ غُلۡبٗا

Wa hadaa-iqa ghulbaa(n)
30. "kebun-kebun (yang) lebat,"

وَفَٰكِهَةٗ وَأَبّٗا

Wa faakihatan wa-abbaa(n)
31. "dan buah-buahan serta rumput-rumputan,"

مَّتَٰعٗا لَّكُمۡ وَلِأَنۡعَٰمِكُمۡ

Mataa'an lakum wali-an'aamikum
32. "untuk kesenanganmu dan untuk binatang-binatang ternakmu."

فَإِذَا جَآءَتِ ٱلصَّآخَّةُ

Fa idzaa jaa-atish-shaakh-khat(u)
33. "Dan apabila datang suara yang memekakkan (tiupan sangkakala yang kedua),"

يَوۡمَ يَفِرُّ ٱلۡمَرۡءُ مِنۡ أَخِيهِ

Yauma yafirrul maru min akhiih(i)
34. "pada hari ketika manusia lari dari saudaranya,"

وَأُمِّهِۦ وَأَبِيهِ

Wa ummihi wa-abiih(i)
35. "dari ibu dan bapaknya,"

وَصَٰحِبَتِهِۦ وَبَنِيهِ

Wa shaahibatihi wabaniih(i)
36. "dari istri dan anak-anaknya."

لِكُلِّ ٱمۡرِيٕٖ مِّنۡهُمۡ يَوۡمَئِذٍ شَأۡنٍ يُغۡنِيهِ

Likulliimri-in minhum yauma-idzin sya'nun yughniih(i)
37. "Setiap orang dari mereka pada hari itu mempunyai urusan yang cukup menyibukkannya."

وُجُوهٌ يَوۡمَئِذٍ مُّسۡفِرَةٌ

Wujuuhun yauma-idzin musfirat(un)
38. "Banyak muka pada hari itu berseri-seri,"

ضَاحِكَةٌ مُّسۡتَبۡشِرَةٌ

Dhaahikatun mustabsyiratun
39. "tertawa dan bergembira ria,"

وَوُجُوهٌ يَوۡمَئِذٍ عَلَيۡهَا غَبَرَةٌ

Wa wujuuhun yauma-idzin 'alaihaa ghabarat(un)
40. "dan banyak (pula) muka pada hari itu tertutup debu,"

تَرۡهَقُهَا قَتَرَةٌ

Tarhaquhaa qatarat(un)
41. dan ditutup lagi oleh kegelapan [1559]."

أُوْلَٰٓئِكَ هُمُ ٱلۡكَفَرَةُ ٱلۡفَجَرَةُ

Uulaa-ika humul kafaratul fajarat(u)
42. "Mereka itulah orang-orang kafir lagi durhaka."

Penjelasan :
[1554]. Orang buta itu bernama Abdullah bin Ummi Maktum. Dia datang kepada Rasulullah s.a.w. meminta ajaran-ajaran tentang Islam; lalu Rasulullah s.a.w. bermuka masam dan berpaling daripadanya, karena beliau sedang menghadapi pembesar Quraisy dengan pengharapan agar pembesar-pembesar tersebut mau masuk Islam. Maka turunlah surat ini sebagi teguran kepada Rasulullah s.a.w. 
[1555]. Yaitu pembesar-pembesar Quraisy yang sedang dihadapi Rasulullah s.a.w. yang diharapkannya dapat masuk Islam. 
[1556]. Maksudnya: kitab-kitab yang diturunkan kepada nabi-nabi yang berasal dari Lauhul Mahfuzh. 
[1557]. Yang dimaksud dengan menentukannya ialah menentukan fase-fase kejadiannya, umurnya, rezkinya, dan nasibnya. 
[1558]. Memudahkan jalan maksudnya memudahkan kelahirannya atau memberi persediaan kepadanya untuk menjalani jalan yang benar atau jalan yang sesat. 
[1559]. Maksudnya mereka ditimpa kehinaan dan kesusahan.


Asbabun Nuzul
[*]. Dalam suatu riwayat dikemukakan bahwa firman Allah Q.S.80:1 turun berkenaan dengan Ibnu Ummi Maktum yang buta yang datang kepada Rasulullah saw. sambil berkata: "Berilah petunjuk kepadaku ya Rasulullah." Pada waktu itu Rasulullah saw. sedang menghadapi para pembesar kaum musyrikin Quraisy, sehingga Rasulullah berpaling daripadanya dan tetap mengahadapi pembesar-pembesar Quraisy. Ummi Maktum berkata: "Apakah yang saya katakan ini mengganggu tuan?" Rasulullah menjawab: "Tidak." Ayat ini (Q.S.80:1-10) turun sebagai teguran atas perbuatan Rasulullah saw.
(Diriwayatkan oleh at-Tirmidzi dan al-Hakim yang bersumber dari 'Aisyah. Diriwayatkan pula oleh Ibnu Ya'la yang bersumber dari Anas.) 
[**]. Dalam suatu riwayat dikemukakan bahwa ayat ini (Q.S.80:17) turun berkenaan dengan Utbah bin Abi Lahab yang berkata: "Aku kufur terhadap Tuhan Bintang." Ayat ini menegaskan bahwa manusia akan tercela karena kekufurannya.
(Diriwayatkan oleh Ibnu Mundzir yang bersumber dari Ikrimah.)

Video Surah 'Abasa


Pada Surah 'Abasa terkandung teguran kepada Rasulullah s.a.w. yang lebih mengutamakan para pembesar Quraisy yang diharapkan agar mereka masuk islam daripada Ibnu Ummi Maktum seseorang yang buta tapi telah diyakini keyakinannya, Al Qur-an adalah sebagai peringatan, dan sifat manusia yang tidak mensyukuri nikmat dari Allah s.w.t.

Selanjutnya : Surah An Naazi'aat

Sumber Referensi Terjemahan :
Departemen Agama RI